PEMERINTAH
...................................
DINAS
PENDIDIKAN
SMA NEGERI ...........................
Alamat: Jalan ......................................
Terakreditasi:.............
PENGAMATAN SEL
GABUS TUMBUHAN
A. Latar Belakang
Sel adalah
bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk
melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Struktur sel pertama
kali diamati oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke
(1635-1703). Melalui pengamatannya terhadap gabus tutup botol tampak susunan
kotak kecil yang teratur. Kotak kecil tersebut dalam bahasa latin disebut cellulae.
Tahun 1829 oleh
Hertwig diajukan teori protoplasma, sel adalah kumpulan substansi hidup yang
disebut protoplasma dengan di dalamnya mengandung inti yang disebut nukleus dan
diluarnya dibatasi oleh dinding sel. Ada beberapa organisme yang struktur
selnya tidak jelas, tetapi terdiri atas protoplasma. Berdasarkan jumlah sel
yang menyusunnya, tubuh makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel
(uniseluler) dan banyak sel (multiseluler). Pada sel tumbuhan, di sebelah luar
membran sel terdapat dinding sel yang relatif tebal.
Sel adalah segumpal
protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan
seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan
berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang
menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang
menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan
makanan dan lain-lain (Yekti, 1994).
Ada tiga keistimewaan yang
khas pada sel tumbuhan : dinding sel dengan selulosa, vakuola (yang memberi
tekanan dan memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan protoplasma
sedikit), dan plastida, khususnya kloroplas. Vakuola dapat ditemui pada anggota
kelima dunia, namun vakuola besar di pusat sel ada pada hampir semua sel
tumbuhan, cendawan, dan beberapa protista. Kloroplas hanya terdapat pada
tumbuhan dan beberapa protista (bergantung pada golongannya) (Suwasono, 1987).
Sel sendiri sebagai dasar menyusun
suatu organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran
atau struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih
kecil dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya.
Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa, yang
terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel juga
dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat baik
DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari ratusan sampai
ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi protoplasma dan dinding sel
yang ada sedangkan pada organisme multi sel yang ada membentuk struktur
kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu
dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel
mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak
ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan
dinding, khususnya pada sel muda (Kamajaya, 1996).
Meskipun antara sel hewan dan sel
tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai
sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian
sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma,
aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplas, sentrosom, ribosom, vakuola, inti
sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel (Anshory, 1984).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang
bermacam-macam. Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut
atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari
hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan
bagian hidup dari sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel
yang berfungsi untuk melindungi isi sel atau lumen yang ada di protoplasma
disebut bagian sel yang mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang
tergolong sel mati karena sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang
antar selnya kosong. Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antara satu dan
lainnya (Pramesti, 2000).
B. Tujuan Praktikum
-Mengamati Bentuk sel-sel gabus
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
cahaya e.
Pipet
tetes
b. Kaca benda f.
Pisau / silet
c. Kaca penutup g.
Gelas kimia / gelas ukur
d. Pinset h.
Kertas Isap / Tisu
2. Bahan
a. Penampang
melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima)
b. Aquades
D. Langkah Kerja
1. Sediakan Alat dan Bahan yang akan digunakan
2. Sayatlah gabus kayu setipis mungkin secara melintang menggunakan silet.
3. Letakkan irisan gabus kayu
tersebut diatas kaca benda
4. Teteskan satu tetes aquades pada irisan gabus dan tutup dengan
kaca penutup secara hati-hati.
5. Setelah itu
pasang Sediaan / preparat basah tersebut pada meja preparat.
6. Amati preparat dibawah mikroskop dengan perbesaran
lemah, kemudian .pembesaran kuat
@@@Selamat Bereksperimen@@@
0 comments:
Post a Comment