Di pulau jawa sangat mudah menemukan pohon kelapa, mangga, kambing, sapi, dan kerbau, tetapi pohon korma, kangguru dan zebra, sulit ditemukannya. Burung cendrawasih banyak ditemukan di Pulau Papua, tidak ditemukan di jawa. Pohon bakau tidak akan tumbuh di pegunungan, hanya tumbuh di pantai berlumpur. Ikan gurami hanya di air tawar, tidak akan hidup di laut.
Mengapa hal itudapat terjadi ?
Apakah yang menentukan keberadaan suatu organisme dalam daerah tertentu ?
Organisme memiliki karakteristik dalam sifat dan kemampuan adaptasi berbeda dalam memberikan respon terhadap perubahan lingkungan. Ada yang dapat hidup di tempat yang lembab dan lainnya hanya dapat hidup pada lingkungan kering. Beberapa organisme dapat bertahan karena sinar matahari, sementara itu organisme lainnya memerlukan tempat yang teduh atau bahkan gelap. Faktor-faktor lingkungan yang bekerja melalui toleransi( latin: tolerare = menahan diri, memikul keadaan), memilih macam-macam organisme yang dapat hidup dalam suatu tempat tertentu. Kemampuan beradaptasi dan mempertahankan diri inilah yang melahirkan tipe-tipe ekosistem yang berbeda.Apapun tipe ekosistemnya, pada dasarnya memiliki struktur yang sama yaitu adanya interaksi antara sumber energi, produsen, konsumen dan pengurai. Letak perbedaanya hanyalah jenis organisme yang menempatkan diri pada komponen fungsionalnya.
Coba kamu bandingkan jenis organisme yang berperan sebagai konsumen primer pada ekosistem kolam dan ekosistem sawah ?
Untuk mengenali tipe-tipe ekosistem pada umumnya kita menggunakan ciri-ciri komunitas yang menonjol. Khusus untuk ekosistem daratan yang kita gunakan adalah komunitas vegetasinya, karena wujud vegetasi merupakan penampakan luarinteraksi antara tumbuhan, hewan dan lingkungannya.
1. Ekosistem Darat Alami
Berdasarkan komunitas vegetasi yang mendominasi, di Indonesia terdapat tiga bentuk ekosistem darat alami, yaitu vegetasi pamah, vegetasi pegunundan dan vegetasi monsuna.
a. Vegetasi Pamah
Ekosistem jenis ini merupakan bagian terbesar dari hutan di Indonesia, yaitu di Sumatra, Kalimantan, dan Irian. Terletak pada ketinggian antara 0 – 1.000 di atas permukaan laut (dpl).Ditinjau dari segi vegetasinya dapat dibagi lagi menjadi vegetasi hutan rawan dan vegetasi darat, contohnya hutan bakau, hutan sagu dan hutan rawa gambut. Beberapa contoh vegetasi pamah diantaranya ialah:
1). Hutan bakauDi Indonesia luasnya kurang lebih sekitar 4.250.000 hektar dan tersebar di seluruh kepulauan. Jumlah jenis ntumbuhan dalam hutan bakau tercatat sekitar 95 jenis. Tampaknya hutan bakau seragam tetapi di tempat yang banyak karangnya tumbuhan ini kurang subur dan ukurannya lebih pendekdan kecil. Tumbuhan bakau yang subur dengan ukuran besar terdapat di muara sungai. Fauna hutan bakau umumnya dari jenis moluska, kepiting, dan ular air.
2). Hutan rawa air tawarEkosistem jenis ini terdapat di belakang hutan bakau. Populasinya padat dengan kanopi yang lebat dan pada kondisi yang baik pohon-pohon dapat mencapai ketinggian sekitrar 30 meter dan merata
3). Vegetasi terna rawaEkosistem jenis ini umumnya didominasi oleh jenis rumput-rumputan. Banyak dijumpai di Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya.
4). Vegetasi pantai pasir karangDapat dibedakan atas begetasi yang berbentuk terna (formasi pescaprae) dan vegetasi yang berbentuk perdu dan pohon (formasiBarringtonia). Kedua macam vegetasi ini banyak terdapat di tepi pantai yang berpasir atau berkarang tetapi tidak terlalu jauh dari pantai ke arah darat.
5). Hutan rawa gambutVegetasi di daerah ini tinggi-tinggi tetapi kurus dan tidak lebart karena tanahnya mengandung timbunan gambut yang bersifat asam dengan kandungan zat hara sangat rendah. Dari tepi sampaike bagian tengah hutan gambut dapat dibedakan tiga tipe, yaituhutan rawa gambut campuran, hutan rawa gambut campuran transisi, dan padang yang terentang. Ketiga tipe hutan ini selalu lengkap pada setoap lokasi hutan rawa gambut dan banyak terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
6). Hutan saguAda dua tipe hutan sagu, yaitu hutan sagu murni dan hutan sagu campuran dengan pohon atau vegetasi lain di mana populasinhya rapat dan berkembang di daerah di mana aliran air tawarnya teratur. Banyak terdapat di Irian Jaya dan Maluku.
7). Hutan tepi sungaiEkosistem semacam ini terdapat di sepanjang aliran tepi sungai besar dan terdiri atas tumbuhan rawa musiman yang berbeda.Merupakan habitat transisi dengan hutan rawa air tawar. Floranyasebagian besar terdiri atas tumbuhan berkayu yang hidup di celah-celah batu dengan perakarann yang kuat, daunnya sempit dan bijinya dapat disebarkan oleh air atau ikan.
8). Komunitas danauVegetasi yang ada di perairan danau umumnya adalah fitoplankton. Jenis rumput-rumputan dan tumbuhan lain yang terapung dapat mendominasi vegetasi di tepian danau.
b. Vegetasi Pegunungan
Ekosistem jenis ini sangat beraneka ragam sehingga dapat diklasifikasikan menjadi hutan pegunungan, padang rumput, vegetasi terbuka pada lereng berbatu, vegetasi rawa gambut, danau dan vegetasi alpin.
1. Hutan Pegunungan
Dapat dibedakan menjadi :
a). Hutan pegunungan atas dengan ketinggian antara 1.500 – 3.300 m. Hutannya lebat dengan pohon yang tinggi-tinggi rata-ratasekitar 25 m. jenisnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang ada di hutan pegunungan bawah.
b). Hutan pegunungan bawah dengan ketinggian antara 1000 – 2.500 m. Umumnya pohon-pohonnya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan pohon yang ada di hutan pegunungan atas, diameter batangnya pun relatif lebih kecil.1.2. Padang rumput Dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu :1.Padang rumput-semak tepi hutan, terdapat di Irian Jaya pada lereng batu kapur dengan tanah yang dangkal di Dataran Tinggi Kemabu. Daerah ini ketinggiannya antara 3.300 – 3.800 m.
2.Padang rumput merumpun Corporosma brassi – Deschampsinklosii. Pada rumput jenis ini terdapat di lereng yang basah pada ketinggian 3.300 – 4.100 m di seluruh daerah pegunungan Irian Jaya. Hampir seluruh komunitasnya berupa hamparan rumput Danthonia klossii yang tingginya rata-rata 1 meter. Di antaranya kadang-kadang terdapat tumbuhan perdua jenis Corprosma brassii yang tumbuhnya kerdil.Terdapat di bukit-bukit batu kapur yang terjal dan tempat yang sebagian terlindung dari hujan dan tanahnya lembab.
3. Vegetasi terbuka pada lereng berbatu
Vegetasinya terdiri atas jenis rumput, paku-pakuan dan terna tertenu.
4. Vegetasi rawa gambut
Biasanya berbentuk vegetasi perdu rawa gambut dan banyak terdapat di daerah Irian Jaya yang berada pada ketinggian 3.300 –4.000 m. di nJawa vegetasi ini terdapat pada ketinggian antara 2.000 – 3.500 m. Komunitasnya berupa padang rumput penutup gambut.
5. Vegetasi Danau
Danau banyak terdapat di pegunungan tinggi dan umumnya danaudi daerah ini dangkal serta banyak mengandung nutrisi. Perairannya terbuka sehingga hampir tertutup oleh tumbuhan. Contohnya adalah danau di gunung Dieng.
6. Vegetasi Alpin
Contoh vegetasi ini adalah tundra alpin kering dan tundra alpin basah. Tundra alping kering komunitasnya didominasi oleh Tetramolopium klossii yang terdapat pada ketinggian antara 4.230– 4.600 m. sedangkan komunitas pada tundra alpin basah umumnya didominasi oleh hamparan lumut yang terdapat di ketinggian 4.250 m.
c. Vegetasi Monsun
Terdapat pada daerah beriklim kering musiman, dengan kelembaban lebih \ tinggi dari 33,3%. Evapotranpirasi kurang dari 1.500 mm per tahun. Vegetasi terdiri dari tumbuhan bercabang rendah dengan batang yang jarang-jarang dan lurus.Umumnya vegetasinya tumbuh lebat di musim penghujan dan menggugurkan daun di musim kemarau. Jenisnya sangat sedikit. Yang termasuk ekosistem ini meliputi savana dan padang rumput. Banyak terdapat di Jawa Timur, NTT, Sulsel, Sulteng dan Irian Jaya.
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja diadakan dengan maksud menyenangkan pembuatannya. Hal ini banyak terjadi akibat perkembangan teknologi. Beberapa contoh diantaranya ialah :
a. Ekosistem Danau
Umumnya air danau merupakan air tawar. Sebagai salah satu ekosistem air tawar yang dibuat oleh manusia, umumnya memiliki karakteristik antara lain. salinitasnya rendah bahkan lebih rendah dari organisme yang hidup didalamnya, dipengaruhi oleh iklim dan cuacaHewan yang ada antara lain berbagai jenis ikan air tawar. Ikan air tawar memiliki cara adaptasi antara lain dengan cara. Pengambilan air secara terus menerus, melalui insang dengan caraosmosis. Garam-garam diabsorbsi melalui insang. Mengeluarkan banyak urin. Tekanan osmosis diluar sel lebih tingg dibandingkan tekanan osmosis di dalam sel. Tumbuhan yang hidup antara lain, enceng gondok, teratai, dan bermacam-macam alga. Akibat dibentuknya bendungan-bendungan menyebabkan timbulnya ekosistem baru. Komunitas baru yang terbentuk di sini umumnya dalam fase suksesi yang berbeda. Selain itu, pada ekosistem danau bendungan ini diintroduksikan hewan, yaitu beberapa jenis ikan pula macam-macam vegetasi lain yang cocok dengan ekosistem baru, yaitu ekosistem kolam.
b. Ekosistem Hutan Tanaman
Ekosistem yang dimaksud di sini adalah penanaman pohon budi daya seperti jati, pinus dan akasia.
c. Agroekosistem
adalah suatu ekosistem yang sengaja dibuat untuk keperluan pertanian tanaman budi daya.Macam-macam agroekosistem, diataranya adalah :1). Sawah Tadah HujanYang dimaksud dengan sawah tadah hujan adalah sawah yang dibuat tanpa ada irigasi tehnis dan menggantungkan air dari air hujan
2). Sawah surjanSawah yang dikembangkan di daerah-daerah yang sering banjir. Sawah ini berwujud selang-seling antara galengan-galengan yang lebar dengan parit-parit yang lebar ditanami palawija.
3). Sawah pasang surut
Sawah yang mendapat pengairan dari air sungai yang terbendungsecara alami karena laut pasang harian. Umumnya terletak di sekitar sungai-sungai besar dekat muara yang bergambut di Kalimantan dan Sumatera
4). Sawah rawa
Sawah rawa terdapat di adataran rendah yang terus menerus tergenang air karena drainase tidak jalan sedang sumber air hujan cukup banyak.
5). Sawah Irigasi
Sawah jenis ini memiliki sistem irigasi, sistem pengairan yang menggunakan teknologi maju dalam hal pengaturan air, sehingga pada musim kemarau air tetap tersedia.
6). Perkebunan
Perkebunan banyak dibuat oleh manusia, baik secara kecil-kecilan di sekitar rumah atau besar-besaran yang diusahakan oleh pemerintah. Contohnya adalah perkebunan teh, karet, kelapa sawit,dan sebagainya.Disamping beberapa ekosistem di atas, di Indonesia juga terdapat pekarangan, Kolam, Kebun, dan Ladang berpindah yang merupakan contoh keragaman agroekosistem yang tak ternilai harganya.
0 comments:
Post a Comment