@sabar. Powered by Blogger.
RSS

Translate

Sistem Syaraf


 Sistem Syaraf

Syaraf merupakan suatu sel yang secara khusus berfungsi untuk menerima, memroses, dan mengirimkan informasi ke sel-sel lainnya di dalam tubuh. Gambar berikut ini menunjukkan gambar Syaraf.
 













 Gambar 2. Struktur Syaraf
Gambar di atas menunjukkan bahwa Syaraf menerima informasi melalui dendrit kemudian mengirimkannya lewat axon ke terminal buttons.

Pada umumnya, sistem Syaraf merupakan komposisi ribuan urat Syaraf yang terhubung diantara otak dan seluruh bagian tubuh. Sistem Syaraf terbagi dalam dua jenis utama, yakni sistem Syaraf pusat dan sistem Syaraf periperal. Gambar berikut ini menunjukkan pembagian sistem Syaraf pusat dan periperal.

Gambar 3. Pembagian Sistem Syaraf Pusat dan Periperal
Sistem Syaraf pusat terdiri dari semua urat Syaraf yang ada di otak yang berfungsi untuk menyatukan dan mengoordinasikan semua fungsi tubuh, memproses semua pesan yang dibawa urat syarat dan mengirimkan perintah ke seluruh bagian-bagian tubuh tertentu.
Sistem Syaraf periperal merupakan komposisi jaringan urat Syaraf yang menghubungan Syaraf pusat ke seluruh tubuh. Syaraf periperal terbagi menjadi dua jenis, yakni sistem Syaraf somatis dan sistem Syaraf otonomis. Syaraf somatis berfungsi untuk mengatur gerakan tubuh, misalnya ketika kita sedang mengetik sebuah surat. Gerakan jari kita diatur oleh Syaraf somatis yang mendapat pesan dari otak untuk menekan tombol-tombol tertentu.
Sistem Syaraf otonomis berfungsi untuk menopang basis proses kehidupan. Syaraf tersebut bekerja 24 jam sehari dan mengatur fungsi tubuh ketika seseorang dalam keadaan tidak sadar seperti, pernafasan, pencernaan, dan pergerakan. Syaraf otonomis melakukan fungsi yang berhubungan dengan dua jenis hal-hal untuk bertahan hidup, yakni terlibat dalam melawan organisme dan perawatan tubuh. Dalam menjalankan fungsinya, Syaraf ini terbagi dalam dua jenis yakni, bagian simpatetik (sympathetic division) dan bagian parasimpatetik (parasympathetic division).
Bagian simpatetik berfungsi untuk membangun respon terhadap situasi darurat. Syaraf ini dapat dikatakan sebagai pemecah masalah, misalnya ketika seseorang dalam situasi yang bahaya atau darurat, Syaraf ini mengirim pesan ke otak untuk ”melawan” atau ”menghindar”. Pencernaan terhenti, darah menyebar keseluruh tubuh melalui otot-otot, pengiriman oksigen meningkat, dan denyut jantung pun meningkat. Setelah situasi bahaya atau darurat berlalu, bagian para simpatetik mengambil peran dan seseorang tersebut mulai menjadi tenang. Pencernaan kembali normal, detak jantung menjadi normal dan pernafasan menjadi rileks.

Selanjutnya, pembagian tugas sistem Syaraf bagian simpatik dan parasimpatetik, diilustrasikan pada gambar berikut ini.

 


                                 Gambar 5. Sistem Syaraf Otonomis

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment