A. Gangguan pada sistem rangka.
Dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, fisiologis, persendian dan gangguan kedudukan tulang belakang.
a. Gangguan fisik
*.Merupakan gangguan yang paling umum terjadi pada tulang seperti patah atau retak tulang.
*.Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam.
*.Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan pembengkakkan bahkan pendarahan.
*.Fraktura dapat diberdakan menjadi empat, yaitu :
1.Fraktura sederhana, merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya.
2. Fraktura kompleks, merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya, bahkan dapat muncul ke permukaan kulit.
3. Greenstick, merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian.
4. Cominuted, merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, teteapi masih berada dalam otot.
b. Gangguan fisiologis
*.Gangguan ini merupakan kelainan fungsi hormon atau vitamin.
*.Gangguan fisiologis dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.Mikrosevalus, merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil. Hal ini dikarenakan pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi kekurangan kalsium.
2.Osteoporosis, merupakan gangguan pada tulang karena massa tulang yang menurun sehinga tulang menjadi rapuh. Osteoporisis terjadi karena ketidak seimbangan hormone kelamin pada pria atau wanita
3.Rakhitis, merupakan penyakit tulang yang disebabkan akibat kekurangan vitamin D. kekurangan vitamin D menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakhitis terlihat bagian kaki melengkung menyerupai huruf X atau O.
4.Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat mengakibatkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.
c. Gangguan persendian,
*.dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu :
1.dislokasi (pergeseran tulang penyusun sendi),
2.terkilir (tertariknya ligament karena gerak tiba-tiba)
3.Ankilosis, sendi tidak berfungsi
4.Artritis, peradangan sendi, dibedakan menjadi rhematoid (merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi.gejala nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan gerak tubuh, dan kulit terlihat memerahakibat peradangan). osteoartritia (radang pada sendiatau kerusakan pada tulang rawan sendi) , dan gout artritis (disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, yang akan menimbulkan timbunan kristal garam urat di persendian yang menimbulkan peradangan sendi pada lutut dan jari)
d. Gangguan tulang belakang
*.Terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang.
*.Gangguan yang disebabkan karena kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
1.Skoliosis, merupakan melengkungnya tulang belakang ke arah samping.
2.Kifosis, merupakan perubahan kelengkungan pada tulang belakang sehingga orang menjadi bongkok.
3.Lordosis, melengkungnya tulang belakang di arah pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang.
4.Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri atau kanan.
e. Gangguan pada sistem otot.
*.Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia, sehingga gangguan pada otot akan mempengaruhi aktivitas gerak.
*.Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa bentuk seperti berikut :
1.Atrofi, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh virus.
2.Hipertrofi, merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hal ini disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar. Hernia abdominalis, merupakan soberknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut.
3.Tetanus¸ merupakan otot yang mengalami kekejangan karena terus menerus berkontraksi sehingag tidak mampu lagi berkontraksi, disebabkan luka yang terinfeksi bakteri clostridium tetani.
4.Distrofi otot, merupakan pernyait kronis yang menyebabkan gangguan gerak, disebabkan cacat genetik.
5.Mistenia grafis, merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabakan kelumpuhan.
0 comments:
Post a Comment